3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline. Penulis Pemula Harus Tahu Ini !

3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline
3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline

Outline—hampir semua orang bisa menulis, tapi hanya sedikit orang yang bisa menjadi penulis. Penulis bukan hanya orang yang menulis sesuatu, melainkan orang yang melakukan seni dengan tulisannya, menciptakan sebuah karya yang bermakna. Oleh sebab itu, menjadi penulis bukanlah hal yang mudah.

Penulis sendiri dibagi menjadi dua macam, penulis fiksi dan penulis nonfiksi. Penulis nonfiksi merupakan penulis yang menulis sesuatu berdasarkan kenyataan dan memiliki kebenaran tulisnya harus bisa dipertanggung jawabkan. Sedangkan penulis nonfiksi merupakan penulis yang membuat tulisan berdasarkan kisah fiktif, alias khayalan.

Penulis novel termasuk sebagai penulis fiksi. Mereka menulis sebuah kisah yang tidak bisa diuji kebenarannya. Fakta ini, seringkali membuat orang memandang sebelah mata penulis novel, karena berpikir bahwa apa yang mereka tulis hanya fiktif belakang. Tidak perlu susah payah riset dan segala hal merepotkan seperti penulis non fiksi.

Namun, itu tidak sepenuhnya benar. Memang benar penulis novel hanya berlandaskan pada kisah fiktif. Namun, untuk bisa menulis novel yang relate dengan kondisi pembaca, penulis novel juga harus melakukan riset, terkait latar belakang tempat, waktu, dan fenomena yang diangkat.

Baca juga : Tutorial Menulis di Wattpad 

Penulis novel juga harus memiliki skill yang baik dalam pembuatan alur cerita. Alur cerita yang teratur dan jelas, akan memudahkan pembaca untuk larut ikut dalam cerita yang dibuat. Untuk itu penting bagi penulis membuat outline sebelum memulai menulis.

Outline merupakan peta panduan bagi penulis agar selama proses pembuatan novel, penulis tidak kehilangan arah dan dapat fokus dengan apa yang harus ditulis. Mengingat proses menulis novel tidak bisa diselesaikan dalam satu hari saja. Untuk itu penting bagi penulis membuat outline terlebih dahulu sebelum memulai menulis.

3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline

Berikut beberapa bahaya yang akan terjadi jika kamu nekat menulis novel tanpa outline.

1. Terjebak Alur Bertele-tele

3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline
Terjebak Alur Bertele-tele

Saat baru pertama menulis novel, saya menentang keras pentingnya membuat peta cerita sebelum menulis. Saya merasa dengan membuat outline hanya akan membuat cerita yang ingin saya tulis menjadi tidak lagi menarik.

Selain itu, membuat alur cerita terasa membosankan untuk saya. Saya nekat menulis tanpa outline atau disebut penulis panster. Alhasil saat di tengah jalan, saya kehilangan arah, tulisan saya melebar ke mana-mana. Alur cerita bergerak sangat lambat, sehingga pembaca akan rawan merasa bosan.

Baca juga :Punya Draf Nove yang Ditolak Penerbit? Lakukan Ini Biar Novel Tetap Cuan

Ini merupakan salah satu bahaya fatal yang sering dilakukan penulis panster yang hanya menulis dengan mengandalkan ledakan ide. Berbeda dengan penulis plotter yang biasanya sudah membuat jelas alur sehingga tidak akan terjebak dengan alur yang bertele-tele.

2. Rawan Terkena Plot Hole

3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline
Rawan Terkena Plot Hole

Plot hole merupakan plot kejadian atau penjelasan yang tidak sejalan atau malah bertentangan dengan alur di awal. Plot hole juga bisa dikatakan sebagai bab tidak penting yang sama sekali tidak memberikan jalan maju atau berpengaruh pada plot cerita.

Penulis panster akan sangat mudah terkena plot hole, mengingat mereka menulis dengan hanya mengandalkan ledakan ide yang bisa saja berubah-ubah setiap waktunya.

Berbeda dengan penulis plotter yang sudah membuat outline dari awal sampai akhir, sehingga sangat jarang untuk terjebak dalam plot hole.

3. Kehabisan Ide

3 Bahaya Menulis Novel Tanpa Outline
Kehabisan Ide

Ini hal yang paling berbahaya menulis novel tanpa peta alur. Saat mengalami kehabisan ide atau disebut writer’s block, maka akan sulit bagi penulis untuk melanjutkan ceritanya.

Contoh sederhananya seperti seseorang yang memutuskan masuk ke dalam hutan dengan hanya mengandalkan mata angin, tanpa membawa peta apa pun sebagai arah jalannya. Sehingga, tiba-tiba tidak ada angin yang berhembus, dia bingung harus kemana.

Penulis akan kebingungan melanjutkan ceritanya karena sendari awal tidak membuat outline mengenai alur, konflik dan penyelesaian. Semua ditulis mengalir sesuai dengan ide. Parahnya lagi, penulis yang mengalami writers blok rawan sekali untuk tidak menyelesaikan tulisannya. Duh … gimana mau jadi penulis nih ?

Dengan memiliki outline, penulis akan bisa tetap menulis saat mengalami ledakan ide mau pun saat mengalami writers block

So, itulah beberapa bahaya dari tidak membuat outline bagi penulis, terutama bagi penulis baru. Sebisa mungkin untuk menulis outline sebelum mulai menulis.