Kesadaran akan kesehatan mental memanglah penting. Kita patut bangga karena dewasa kini, masyarakat semakin aware soal kesehatan mental dan gangguan mental yang sering terjadi di tengah-tengah kita. Berbeda dari masa dulu, masyarakat sering tutup mata akan istilah-istilah kesehatan mental, tidak jarang menganggap gangguan mental sebagai orang yang gila atau kemasukan jin.
Kesadaran akan pentingnya pengetahuan soal kesehatan mental, tidak lepas dari perkembangan teknologi yang ada. Media sosial juga hadir untuk membantu masyarakat semakin sadar akan kesehatan mental. Ada banyak vidio-vidio bertemakan kesehatan mental berseliweran di beragam platfrom seperti Tiktok, Youtube, Instagram dan lainnya.
Para pengiat konten kesehatan mental pun bertumbuhan dan berlomba-lomba untuk memperkenalkan apa pentingnya kesehatan mental dan gangguan-gangguan mental yang tidak bisa dianggap remeh.
Para penyandang dan penderitaan penyakit mental juga mulai berani bersuara, menceritakan pada dunia apa yang mereka rasakan. Kehadiran para penyandang kesehatan mental yang terganggu berhasil membuka mata masyarakat soal kesehatan mental.
Para penderita biasanya suka membagikan pengetahuan, pengalaman dan bahkan motivasi pada mereka soal penyakit mental yang mereka hadapi agar orang yang pernah mengalami hal yang sama tapi belum berani ke psikolog atau psikater mulai memberanikan diri.
baca juga : Tips Menghadapi Julidan Tentangga
Penyakit mental tidak lagi di anggap tabu dalam masyarakat. Namun, dibalik meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, ada beberapa oknum yang terkadang memanfaatkan kesempatan itu untuk menjustifikasi tindakan menyeleweng mereka sebagai bagian dari gangguan mental yang “harus dimaklumi” semua orang.
“Gue suka teriak-teriak karena gue punya gangguan kesehatan mental. Gue punya perasaan takutan berlebihan. Seharusnya lo maklumi gue.” Ya, dengan ada banyak penjelasan mengenai ciri-ciri gangguan mental pada remaja, membuat beberapa orang sering melabeli diri mereka seolah punya gangguan emosional tertentu.
Bermodalkan memiliki satu atau dua atau lebih ciri-ciri ini … orang langsung mengklaim kalo dirinya memiliki gangguan jiwa tertentu, tanpa pernah datang ke alihnya.
Begini Jadinya Kalo Gangguan Mental di Anggap Sesuatu yang Keren.
Pernah punya teman yang over proud terhadap kesehatan mental yang dia miliki ? Atau jangan-jangan kamu sendiri pelakunya? Hahahha …. Beberapa oknum sering kali over proud akan gangguan mental yang dimiliki, alih-alih berusaha untuk sembuh, mereka malah menggunakan riwayat kesehatan mental mereka untuk memperoleh keuntungan dari orang sekitar.
baca juga : Tutorial Menulis di Aplikasi Wattpad.
Tidak jarang karena ulah mereka, beberapa orang yang semula care dengan para penyandang gangguan mental, mulai meragukan atau malah skeptif pada para penyandang gangguan psikis. Fenomena semacam ini jelas merugikan para penyandang gangguan kesehatan mental yang ‘asli’ bukan karbitan apalagi yang gangguan mental lahir dari self diagnosis.
So, kali ini kita bakal bahas bahayanya penyakit mental yang di anggap keren :
- Merusak Citra Penyandang Gangguan Mental
Menghadapi gangguan mental bukanlah perkara mudah. Mereka harus melawan diri mereka sendiri. Eh, kalian para penyandang “karbitan” dengan seenak jidat malah merusak citra para penyandang gangguan kesehatan mental. Kalo kalian salah itu minta maaf, bukannya pembenaran dengan alih-alih punya gangguan mental. Kalo kalian sakit solusinya berobat, bukan malah minta pengakuan. Sampai sini paham ?
- Banyaknya Orang yang Mendadak Punya Gangguan Kesehatan Mental
Ini salah satu bahaya gangguan mental di anggap keren. Fenomena kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui kesehatan mental dan gangguan mental menimbulkan banyaknya fenomena self diagnosis.
Self diagnosis merupakan kebiasaan mendiagnosis diri sedang menderita penyakit tertentu hanya berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar secara mandiri dan bukan dari sumber yang kredibel tidak bisa dipertanggung jawabkan. Gimana kalo self diagnosis itu ternyata salah? Ini jelas merugikan diri sendiri. Hanya karena ini dibilang keren, masa kamu mau sih menghancurkan diri sendiri?
Bahaya Self Diagnosis Penyakit Mental
Selanjutnya, kita bakal bahas beberapa bahaya yang bisa timbulkan dari self diagnosis. Diambil dari sumber web resmi Halodoc mengatakan bahwa self diagnosis mampu berefek buruk pada kesehatan mental, bisa menimbulkan gangguan kecemasan umum bahkan sampai depresi.
Tuh, apa gak bahaya besty ?
So, gangguan mental merupakan hal serius yang harus ditangani sedini mungkin. Jangan malah over proud dan malah mengabaikan kesehatan mental yang daialami hanya karena ingin dianggap keren di masyarakat. Kalian semua hebat …. jangan pernah menyerah untuk sembuh ya … see you.
Leave a Reply