Menurut Pinterest Predicts, konsep slowcation dinilai menjadi salah satu tren wisata yang bakal booming di tahun 2024. Mayoritas milenial dan gen Z akan lebih memilih destinasi wisata yang lebih tenang.
Slowcation sendiri asalnya dari kata “slow” dan “vacation” yang fokus terhadap pengalaman berwisata. So, tak bukan hanya sekedar pemilihan destinasi wisata yang dituju.
Baca juga : 7 Rekomendasi BBQ Home Service di Jakarta Cocok untuk Tahun Baru, Murah dan Praktis!
Konsep Slowcation Tren Wisata 2024 yang Bakal Booming
Konsep slowcation sendiri seakan membawa angin segar, terutama bagi pelancong yang rindu berwisata namun tetap aman. Lantas, apa saja karakteristik dari wisata konsep slowcation yang akan jadi tren wisata di tahun 2024 ini?
Yuk, bahas satu per satu!
1. Berinteraksi dengan Masyarakat Lokal di Sekitar Destinasi
Konsep Slowcation akan membuat wisatawan berinteraksi dengan masyarakat lokal secara langsung di kawasan destinasi wisata. Kamu tak hanya asyik berlibur namun dapat mendengarkan cerita lokal.
Selain itu, merasakan keramahan penduduk sekitar dengan keberadaan pelancong yang berkunjung ke destinasi wisata. Bahkan, juga dapat mengeksplorasi aspek-aspek budaya yang mungkin tak bisa diperoleh dalam perjalanan wisata konvensional.
Dengan berinteraksi langsung pada masyarakat lokal juga bisa mendorong pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara para pelancong maupun penduduk setempat. Wisatawan juga akan belajar lebih dalam tentang tradisi, kehidupan lokal, serta seni yang ada di destinasi tersebut.
Sementara itu, penduduk setempat bisa memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi dari desrina wisata dan menambah wawasan tambahan mengenai dunia luar.
2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal dari Keberadaan Pelancong
Adanya konsep slowcation dalam tren wisata juga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di sekitar wisata. Melalui adanya kolaborasi langsung dengan Kelompok Sadar Wisata atau POKDARWIS, wisatawan akan diberikan kesempatan untuk mempromosikan destinasi lokal.
Terutama, dalam mendukung produk-produk dari pelaku UMKM lokal, serta berpartisipasi dalam kegiatan yang telah diadakan oleh komunitas setempat. Selain itu, hadirnya para wisatawan yang berkunjung ke destinasi tersebut juga akan membawa efek multiplier (pengganda) bagi masyarakat lokal.
Dampak positif ini tentunya akan tercermin dalam pengelola akomodasi dan penginapan, peningkatan pendapatan bagi pedagang lokal, serta penyedia layanan wisata lainnya. Destinasi wisata berbasis slowcation juga akan merespons baik, kehadiran wisatawan.
Baca juga : 7 Rekomendasi Restoran di Jakarta Cocok untuk Makan Malam Natal, No 1 Paling Terkenal Banget!
Hal ini terbukti dengan menyajikan pengalaman berbelanja langsung di stan atau toko-toko lokal. Selain itu, mengadakan kelas pembuatan kerajinan tangan dan menyelenggarakan kursus memasak tradisional, seperti gerabah dan keramik.
Atau menghadirkan berbagai macam kegiatan tour wisata yang dipandu oleh guide dari penduduk setempat. Semua ini sebenarnya teka hanya menciptakan peluang ekonomi tambahan. Melainkan, juga akan memperkaya pengalaman wisatawan dengan memperkenalkan aspek-aspek unik dari gaya hidup dan budaya lokal.
3. Sarana Istirahat Sejenak dari Rutinitas Sehari-hari
Kehadiran destinasi wisata dengan konsep slowcation tentu banyak sekali diburu oleh pelancong. Terutama untuk memulihkan stamina setelah dihajar dengan rutinitas sehari-hari dan menepi sebentar dari aktivitas pekerjaan yang padat.
Wisatawan perlu destinasi wisata yang menenangkan sekaligus menyegarkan. Destinasi slowcation bisa menjadi pilihan tepat wisatawan. Sebab, menawarkan ketenangan, memberikan pengalaman yang memungkinkan pelancong untuk benar-benar meresapi setiap momen liburan, serta jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Di destinasi wisata di Indonesia yang menawarkan slowcation, akan ada atmosfer yang lebih kondusif. Tujuannya untuk menikmati waktu dengan lebih rileks dan melepaskan beban pikiran.
Mulai dari pemandangan alam yang begitu menakjubkan, interaksi yang akrab dengan masyarakat lokal, serta kegiatan-kegiatan santai. Semua hal tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman yang melepas stres serta menyegarkan pikiran.
Hal ini juga menjadi peluang bagi pengunjung untuk beristirahat, merenung, serta mengisi ulang energi. Sehingga datang dengan semangat baru saat melakukan rutinitas sehari-hari kembali.
4. Menyajikan Ketenangan dan Keindahan Alam Wisatawan
Salah satu karakteristik dari gaya berwisata slowcation, yaitu destinasi wisata bisa memberikan sajian pemandangan alam yang memberikan relaksasi dan ketenangan. Di dalam konsep slowcation, tujuan wisata yang dipilih pelancong untuk menawarkan pengalaman berwisata dengan nuansa alam yang menenangkan.
Contoh seperti pantai yang sepi, pegunungan yang hijau, serta pedesaan yang damai. Wisatawan mungkin sudah amat jenuh dengan tempat wisata yang terkenal.
Sehingga mencoba beralih ke destinasi yang jarang dikunjungi namun menarik. Tak hanya visualnya yang menarik, namun destinasi wisata dengan konsep slowcation juga telah menyediakan aktivitas hiburan dan rekreasi sederhana.
Biasanya, pihak pengelola wisata telah menyediakan ruang terbuka dan kegiatan-kegiatan di alam terbuka. Misalnya seperti bersepeda, hiking, serta sekadar bersantai di tepi danau atau sungai.
Melalui beberapa fasilitas ini, wisatawan akan merasakan pengalaman berwisata yang jauh lebih menyenangkan. Sekaligus menjadi sarana pelepas penat setelah disibukkan dengan berbagai rutinitas pekerjaan di tengah perkotaan yang padat.
5. Menikmati Liburan Santai Tanpa Perlu Buru-buru
Apabila kamu termasuk orang yang santai dalam menikmati liburan dan berkomitmen menata jadwal berlibur, mungkin konsep slowcation ini pilihan yang tepat. Tren wisata slowcation dinilai bisa menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang tidak khawatir soal jadwal liburan padat.
Kamu bisa lebih santai liburan dengan menikmati destinasi wisata pilihan sekaligus membangun interaksi antar pelaku wisata di daerah. Contohnya wisatawan lokal, seniman, pegiat UMKM, maupun masyarakat yang berada di sekitar tempat wisata.
Pelancong juga bisa memanfaatkan kesempatan berlibur dengan gaya slowcation ini untuk tak hanya sekedar melepas penat tapi. Melainkan dapat mengenal kehidupan lokal dan kebudayaan masyarakat.
So, bagaimana sudah ada rencana belum tahun 2024 ingin liburan ke mana? Jangan lupa wajib terapkan tren wisata 2024 ini biar liburanmu makin santuy.
Leave a Reply