Fakta Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) secara resmi telah dijadikan oleh spesies orangutan baru. Bahkan, pada tahun 2017 yang hidup di ekosistem hutan lahan kering Batang Toru.
Spesies waktu ini dipisahkan dari kerabatnya yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Hal ini berdasarkan hasil penelitian Nater dan timnya yang dipublikasikan melalui jurnal International Current Biology.
Fakta Orangutan Tapanuli yang Terancam Punah
Lalu, apa saja hal perlu kamu tahu tentang Fakta Orangutan Tapanuli eksotik ini? Berikut ini sudah ada fakta-faktanya.
1. Spesies kedelapan keluarga kera besar di dunia
Ditemukannya Orangutan Tapanuli tentunya akan menjadikannya spesies kedelapan keluarga kera besar. Hal ini terjadi dalam kurun waktu 100 tahun terakhir.
Sebelumnya, spesies kera yang besar terakhir, tentunya ditemukan terdapat di Republik Demokratik Kongo yang dinamai Nonono pada tahun 1929. Bagi kamu warga Indonesia, pastinya harus bisa berbangga hati.
Hal ini karena negara berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati keluarga kera besar di dunia. Tercatat dari delapan spesies yang ada, Indonesia saat ini sudah memiliki tiga spesies yakni, Orangutan Kalimantan, Orangutan Sumatera, serta Orangutan Tapanuli.
2. Diperkirakan populasinya sekitar 800 individu
Penemuan spesies hewan ini sebenarnya tak luput dari perasaan memilukan. Secara umum, diperkirakan hanya sekitar 800 individu bahkan bisa lebih sedikit yang hidup di alam liar.
Hal ini tentunya akan menjadikan Orangutan Tapanuli menjadi spesies hewan yang terancam punah di dunia.
Perburuan liar dan rusaknya habitat juga bisa dituding menjadi penyebab populasi hewan ini menurun. Belum lagi sudah ada wacana pembangunan PLTA oleh pihak swasta di bagian selatan hutan Batang Toru yang telah dikhawatirkan mengganggu habitat aslinya.
3. Populasi terbatas, hanya di ekosistem hutan Batang Toru
Sebelum dikenal sebagai tokoh spesies baru, sejatinya Orangutan Tapanuli telah lama juga dikenal keberadaan sebagai Orangutan Sumatera di bagian selatan. Orangutan satu ini hanya hidup di areal sekitar 132 ribu hektar di lanskap Batang Toru.
Sehingga terpisah menjadi dua sub blok, yaitu blok barat dan blok timur. Pemisahan ekosistem ini juga terjadi akibat faktor alam dan faktor manusia dalam pembangunan wilayah.
4. Sangat lambat berkembang biak
Lambatnya spesies ini dalam berkembang biak, tentunya akan menjadi salah satu faktor orangutan ini terancam punah. Dalam rentang 8-9 tahun, betina telah melahirkan satu anak saja. Dari pengamatan para peneliti pun.
Bahkan, hanya sedikit betina yang telah membawa anaknya di alam liar. Orangutan Tapanuli juga sebenarnya lebih dikenal sebagai hewan penyendiri atau soliter. Sikap penyendiri sudah tampak ketika masih belia.
Bahkan, kabarnya, ketika berusia 2 tahun pun orangutan ini sudah mencari makan sendiri. Meskipun hal ini masih mengikuti induknya. Sikap soliter ini juga akan membuat orang utan sulit mendapatkan pasangan.
Kondisi dari perilaku Orangutan Tapanuli sangat memprihatinkan, selain dari perburuan bahkan perusakan habitat. Sehingga upaya konservasi sangat diperlukan untuk menjaga populasi spesies ini.
Baca juga : 7 Kuliner Tradisional Khas Tapanuli, Kamu Wajib Dicoba
5. Hubungan kekerabatan lebih dekat dengan Orangutan Kalimantan
Meski berhabitat di Pulau Sumatra, sudah ada fakta menarik yang mencengangkan. Penelitian mendalam telah menyebutkan Orangutan Tapanuli memiliki genetik lebih dekat kekerabatannya dengan Orangutan Kalimantan dibandingkan dengan Orangutan Sumatera.
Orangutan Tapanuli juga bisa diyakini terpisah dari garis keturunan spesies orangutan lainnya sekitar 3,5 juta tahun lalu. Isolasi habitat yang berjalan cukup lama, sehingga membuat Orangutan Tapanuli menjadi spesies yang berbeda.
6. Lebih senang berada di atas pohon, jarang sekali turun ke tanah
Perilaku Orangutan Tapanuli sebenarnya hampir sama seperti Orangutan Sumatera. Sehingga nyaris tidak pernah turun ke tanah ketika mencari makanan. Hal ini bukan tanpa sebab, karena di Pulau Sumatra sudah ada top predator yaitu Harimau Sumatera yang mengancam hidupnya.
Berbeda halnya dengan kerabatnya Orangutan Kalimantan. Sehingga sering terlihat turun ke tanah untuk mencari makanan.
Nah, itu saja beberapa fakta menarik dari Orangutan Tapanuli. Semoga populasinya akan tetap stabil sampai masa yang akan datang, ya.
Penulis: Novi Ardila
Leave a Reply