Gunung Leuser di Aceh adalah salah satu puncak dari puncak pegunungan leuser dengan ketinggiannya sekitar 3.404 mdpl. Di mana terletak di sebelah tenggara Aceh. Situs warisan ini berada tepat di dalam Taman Nasional Gunung Leuser yang telah menggunakan nama gunung ini sebagai nama taman nasional.
Sedangkan Taman Nasional Gunung Leuser dan area sekitarnya dikenal dengan nama Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah lama diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Taman satu ini terbagi menjadi wilayah timur dan barat oleh lembah Kutacane.
Fakta Gunung Leuser di Aceh
Masih banyak hal mengenai Leuser selain lokasi serta ketinggiannya. Berikut ini sudah ada fakta menarik Gunung Leuser, antara lain:
1. Asal-usul Nama Leuser
Nama Loser satu ini berasal dari kata Gayo yang berarti “tempat matinya hewan”. Dulu Seorang perwira Belanda sedang berburu rusa di ini pada masa kolonial, ia secara tidak sengaja menembak perburuannya partner di puncak Loser.
Para kuli yang mendampingi rombongan tersebut menggunakan kata Gayo, los, yang berarti “mati” inilah mengapa diberi nama Leuser. Namun bagaimana Leuser situs dunia tersebut mendapatkan nama yang sangat erat hubungannya itu masih belum jelas.
Baca juga : 7 Film dan Serial Bertema Natal Wajib Ditonton saat Musim Liburan, Seru dan Menghibur!
2. Kawasan Gunung Leuser Tidak Dihuni Manusia
Taman Nasional di kawasan ini sama sekali tak dihuni manusia, bahkan dianggap sebagai kawasan hutan belantara terluas dan jalur hutan belantara terpanjang di Asia Tenggara. Disebutkan juga bahwa hanya sedikit pendaki yang telah berusaha mencapai puncak sebenarnya sebagaimana dibuktikan dengan jalur yang buruk.
3. Gunung Leuser Memiliki 3 Puncak
Ada tiga puncak utama di Leuser yang sangat menarik bagi para trekker yaitu Gunung ‘Tanpa Nama’, Loser dan Leuser. Seringkali ada anggapan yang keliru bahwa puncak yang tertinggi adalah Leuser.
Padahal sebenarnya itu merupakan Gunung ‘Tanpa Nama’. Situs warisan ini merupakan salah satu puncak terendah dari ketiga puncak tersebut.
4. Puncak Tertingginya Disebut Gunung Tanpa Nama
Gunung ‘Tanpa Nama’ merupakan salah satu puncak tertinggi kedua di Sumatera setelah Gunung Kerinci. Di mana telah memiliki ketinggian 3.805 mdpl.
Baca juga : Kunjungi 5 Destinasi Wisata Alam di Takengon!
Puncaknya berada tepat di pedalaman lereng curam yang mudah didaki. Sehingga menawarkan pemandangan spektakuler ke segala arah. Pemandangan tersebut berupa lima hingga enam barisan pegunungan di kejauhan yang masing-masing terlihat dengan rona biru memudar.
Hal ini tentunya jalur trekking dari Puncak Angkasa melalui Pepanyi dan Pegunungan Bipak sampai ke Leuser. Gunung ini juga sudah memiliki dua bukit kecil yaitu sebuah tanda yang dilukis di bukit kecil.
Di mana lebih rendah dengan ketinggian 3.455 mdpl, bertuliskan “Puncak Tanpa Nama”. Di bukit yang lebih tinggi serta lebih menonjol di timur laut. Sehingga puncak sebenarnya dengan ketinggian 3.466 mdpl, ada balok semen bertuliskan, “Prof Dr Syamsuddin Mahmud, Gubernur Aceh, 1977…”.
Nama Gunung ‘Tanpa Nama’ secara harfiah satu ini berarti gunung ‘tanpa nama’ dalam bahasa Indonesia. BAKOSURTANAL juga tidak menyebutkan nama puncak ini pada seri peta 1977.
Bahkan, hanya ketinggian bukit kecil yang ditunjukkan. Nama resmi untuk puncak ini mungkin muncul apabila BAKOSURTANAL mengeluarkan peta topografi Sumatera yang baru.
Wilayah Taman Nasional terbagi menjadi wilayah timur serta barat oleh lembah ‘celah’ Kutacane. Di mana akan membentang ke arah selatan dari wilayah Gayo di dataran tinggi Aceh tengah hingga wilayah Batak Karo di Sumatera Utara.
Sungai Alas mengalir dari dataran tinggi juga menjadi bagian barat Aceh menuju lembah ‘celah’. Hal ini tentunya mengikuti alirannya ke selatan. Arung jeram yang luar biasa deras terjadi di musim hujan. Puncaknya, yang menarik untuk bisa dijelajahi para pendaki terletak di bagian timur dan barat Taman.
So, itu saja beberapa fakta Situs warisan ini yang wajib kamu ketahui. Kalau penasaran langsung aja yuk berkunjung! Cobaik juga makanan yang ada disana ya!
Penulis: Novi Ardila
Leave a Reply