Sekarang kuliner Aceh yang bersejarah bisa langsung kamu temukan dengan mudah. Kini hampir semua kuliner di Indonesia memiliki riwayat, sama seperti dengan kuliner khas Aceh yang terkenal kaya rempah serta sarat makna.
Namun, kamu sudah tahu belum ada kuliner khas Aceh apa saja yang memiliki sejarah unik? Apabila belum, simak ya ulasan berikut ini.
Kuliner Aceh yang Bersejarah Unik
Aceh memang terkenal memiliki banyak sekali makanan enak. Berikut ini sudah ada beberapa beberapa kuliner Aceh yang memiliki sejarah menakjubkan dan unik, yaitu:
1. Eungkot Paya
Eungkot paya merupakan salah makanan khas Aceh, makanan ini cukup mudah dijumpai. Eungkot paya ini tentunya memiliki arti “ikan payau”. Makanan ini biasanya akan menggunakan ikan yang hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar.
Makanan ini sangat nikmat dan bisa disajikan dengan dua cara yaitu menggunakan santan dan tidak menggunakan santan. Cita rasa dari eungkot paya datang dari ketumbar sangrai dan kelapa sangrai yang dihaluskan. Kenikmatan eungkot paya juga seringkali dipadukan dengan rebung kala, pisang kepok, atau jantung pisang.
2. Sate matang
Aceh juga punya sate unik yang bernama sate matang. Jangan sampai salah kira ya! Nama ‘matang’ berasal dari daerah asal sate ini yakni Matang Glumpang Dua.
Sate yang biasanya dibuat dengan daging sapi maupun kambing ini juga terbilang unik. Hal ini karena disajikan bersama kuah soto yang sedap dan kaya rempah.
Baca juga : 5 Warung Kari Bihun di Medan, Kuahnya Enak Banget
3. Sie reuboh
Siapa yang menyangka? Sie reuboh satu ini ternyata sudah ada sejak ratusan tahun lho! Kuliner berupa daging rebus yang akan kaya rempah.
Kuliner ini ternyata merupakan makanan yang dijadikan bekal untuk para pejuang kemerdekaan. Terutama pada saat melakukan persembunyian di gunung ketika sedang melawan Belanda.
4. Kuah pliek u
Kuah pliek u merupakan sejenis gulai khas Aceh yang terbuat dari ampas minyak yang telah diperas. Lalu dikombinasikan dengan bermacam sayuran. Di daerah asalnya, kuah pliek u ini sering dijadikan sebagai lauk pendamping makan nasi putih.
Nampak sederhana memang, njn kuliner racikan nenek moyang ini pada abad ke-16 merupakan salah satu makanan kesukaan para raja-raja di Aceh.
5. Bubur kanji rumbi
Bubur kanji rumbi satu ini telah memadukan beras dengan aneka ragam irisan sayuran serta daging maupun udang. Bubur kaya rempah, ini juga lebih mudah dijumpai saat Ramadhan tiba karena sering kali dipilih sebagai menu berbuka.
Berdasarkan sejarah, bubur kanji rumba ini sudah ada sejak Kesultanan Aceh berkuasa. Bahkan, dahulu bubur ini merupakan salah satu panganan favorit raja serta keluarganya.
Baca juga : 5 Tempat Wisata di Blangpidie Aceh Barat
6. Ayam tangkap
Tak seperti sekarang sangat mudah sekali membuat ayam tangkap. Hal ini karena hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli ayam potong yang siap diolah.
Dahulu, untuk bisa membuat kuliner satu ini masyarakat setempat perlu tenaga ekstra. Guna untuk nisa menangkap ayam yang berkeliaran di pekarangan. Karena itu, kuliner ayam ini kini dikenal dengan nama ayam tangkap.
7. Keumamah
Eungkot keumamah atau keumamah umumnya bisa langsung dibuat dari ikan cakalang ataupun ikan tongkol. Di mana melalui proses pengolahan cukup panjang mulai dari dikeringkan, digaram, hingga penjemuran.
Karena proses pengolahan yang cukup panjang tersebut, ikan satu ini bisa bertahan hingga dua tahun lamanya. Sebab itu, makanan ini dahulu akan dipilih sebagai makanan sehari-hari para pejuang kemerdekaan.
8. Kue meuseukat
Siapa sih yang tak terlena dengan tampilan kue meuseukat yang cantik? Dodol khas Aceh satu ini berbahan dasar nanas, bahkan memang terkenal sebagai kue cantik di dunia. Hal ini karena ukiran bunga yang menghiasi bagian atasnya.
Ukiran bunga di atas kue meuseukat telah dibuat bukan tanpa alasan lho! Tampilannya juga menarik menjadikan kue meuseukat sebagai lambang memuliakan tamu. Memang betul, kue meuseukat satu ini eksis ketika masyarakat Aceh mempunyai acara adat atau pernikahan.
Itu saja beberapa kuliner khas Aceh yang memiliki sejarah unik yang mesti kamu ketahui. Dari kuliner-kuliner yang telah disebutkan di atas, mana saja yang pernah mampir di lidahmu?
Penulis: Novi Ardila
Leave a Reply