7 Fakta Muhammad Amin, Dalang dibalik Penyelundupan Etnis Rohingya ke Aceh

7 Fakta Muhammad Amin, Dalang dibalik Etnis PEngungsi Rohingya ke Aceh
7 Fakta Muhammad Amin, Dalang dibalik Etnis PEngungsi Rohingya ke Aceh

Bebas kata – Seorang warga Myanmar bernama Muhammad Amin (35), yang terlibat dalam rombongan 135 etnis Rohingya yang tiba di Lamreh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh pada Minggu (10/12), resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyelundupan manusia.

Muhammad Amin, yang mahir berbahasa Melayu, bukan hanya sekadar anggota rombongan, tetapi juga menjabat sebagai kapten kapal, pengarah, dan koordinator bagi warga yang berencana meninggalkan Cox’s Bazar, Bangladesh, menuju Indonesia. Berikut adalah sejumlah fakta tentang Muhammad Amin:

Fakta Muhammad Amin, Dalang dibalik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh
Fakta Muhammad Amin, Dalang dibalik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh

1. Pengalaman sebagai Pengungsi

Muhammad Amin sebelumnya pernah menjadi pengungsi Rohingya di Aceh Utara. Setelah beberapa bulan tinggal di sana, ia melarikan diri ke Dumai, Malaysia, untuk bekerja, sebelum akhirnya kembali ke Cox’s Bazar, Bangladesh.

2. Rencana Penyelundupan dan Motif Ekonomi

Setelah kembali ke Bangladesh, Amin mulai merencanakan penyelundupan warga Rohingya ke Indonesia dengan motif ekonomi. Bersama agen utama, ia menetapkan harga Rp14 juta – Rp16 juta per orang untuk perjalanan ke Indonesia.

Baca Juga: Cameo yang Sering Terlewatkan dalam Dunia Film

3. Janjikan Pekerjaan dan Kehidupan Baru di Indonesia

Muhammad Amin tidak hanya mencari keuntungan pribadi, tetapi juga membawa anak dan istrinya tanpa biaya sebagai hadiah dari agen utama. Ia berjanji kepada keluarganya untuk tinggal dan memulai hidup baru di Indonesia.

Sebagian pengungsi yang ikut rombongan Amin diyakinkan bahwa di Indonesia banyak pekerjaan. Hal ini membuat mereka tertarik dan bersedia membayar belasan juta untuk meninggalkan Cox’s Bazar dan mencari kehidupan yang lebih layak.

4. Pembelian Kapal dan Pengeluaran Selama Perjalanan

Kapal yang digunakan oleh etnis Rohingya dibeli dengan harga Rp 200 jutaan dari Bangladesh. Biaya ini diperoleh dari sumbangan warga Rohingya yang ingin berlayar ke Indonesia. Amin juga bertanggung jawab mengisi persediaan makanan dan BBM selama perjalanan.

Baca Juga: Misteri Tersembunyi di Balik Layar: Kejadian Aneh dalam Film yang Terlewatkan Tanpa Kamu Sadari

5. Membuat Cerita Bohong

Amin terampil dalam memberikan alasan mengapa mereka mendarat di Aceh. Sebagai salah satu yang bisa berbahasa Melayu, ia mengklaim bahwa mereka melarikan diri dari Cox’s Bazar karena tingginya tingkat kejahatan yang mengancam nyawa mereka. Namun, kenyataannya, Amin adalah penyelundup utama.

6. Percobaan Melarikan Diri Saat Mendarat

Amin dan rekan-rekannya mencoba melarikan diri ketika baru mendarat di pesisir Lamreh, Kabupaten Aceh Besar. Warga sekitar berhasil menggagalkan upaya tersebut, menangkap Amin dan rekan bernama AH, yang diduga berperan dalam pendistribusian makanan di kapal.

7. Simpan Bukti Transaksi di Ponsel

Pembongkaran aksi penyelundupan ini dimulai ketika polisi menyita dua ponsel milik Amin. Dalam ponsel tersebut, ditemukan video transaksi uang antara Amin, etnis Rohingya, dan agen utama. Bukti ini menjadi dasar penetapan Amin sebagai tersangka.

Keterlibatan Muhammad Amin sebagai otak penyelundupan etnis Rohingya ke Aceh kini menjadi sorotan otoritas, menyoroti kompleksitas masalah migrasi dan penyelundupan manusia di kawasan ini.

Penulis: Hasni Hanum