Saya tahu akan ada banyak orang yang tidak setuju dengan statement saya ini. Bahkan teman dekat saya pun tidak setuju dengan pernyataan kalo “acara wisuda itu gak penting dan buang-buang uang aja”.
Baginya dan mungkin bagi banyak orang lainnya, wisuda adalah hal “sunnah” yang bisa dijadikan ajang reward dan ajang untuk membuktikan pada orang tua, bahwa dia telah berhasil menyelesaikan studinya. Karena itu, tujuan saya menulis ini bukan untuk mengomentari hal itu.
Pertimbangan yang Harus Kamu Pikirkan Sebelum Daftar Wisuda
Setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, mau setuju atau tidak. Karena itu, izinkan saya untuk menyampaikan pendapat saya yang merasa acara wisuda Cuma buang-buang uang dan gak penting-penting amat.
1. Biaya Wisuda
Wisuda Sekarang Gak Ada Sakral-sakralnya. Isinya Cuma Perayaan Buang-buang Uang dan Foto Semata. Wisuda sekarang kebanyakan dijadikan ajang untuk menujukan eksistensi diri di sosial media.
Nyaris kegiatan acara wisuda hanya diisi dengan hahihi dan sisanya foto-foto bersama yang katanya buat kenang-kenangan. Memangnya selama 4 tahun kuliah bisa di wakilkan dalam satu hari acara?
Memang sih gak ada salahnya mengabadikan salah satu momen penting ini, tapi kalo biaya yang dikeluarin jor-joran Cuma buat foto-foto dan dengerin nama orang dipanggil ke depan satu-satu, apa itu layak?
Belum lagi effort yang dikeluarkan pra-wisuda, seperti membeli kebaya, make up, transportasi dan sebagainya. Saya rasa itu tidak sebanding dengan semua effort yang harus dikeluarkan.
Saya nyaris menghabiskan uang 5 juta lebih untuk acara wisuda di kampus saya, mulai dari bayar acara, beli mekap dan transportasi ke sana. Jika saya pikir-pikir sekarang, uang segitu akan lebih bermanfaat dijadikan modal buat buka usaha kecil-kecil selagi menunggu panggilan dari perusahaan yang gak kunjung datang-datang.
baca juga : Belajar Memahami Debat Politik.
Lumayan juga buat ngisi waktu, biar gak nganggur-nganggur amat dan jadi bahan julidan tetangga. Ya, syukur-syukur kalo usahanya berkembang, bisa jadi pengusaha sukses. Hehehhe….
2. Acara Wisuda Tidak Bersifat Wajib
Bodohnya saya baru tahu fakta ini setelah selesai melunaskan uang wisuda. Saya baru kepo dan cari tahu apakah acara wisuda itu wajib? Karena doktrin yang selama ini selalu bilang acara wisuda wajib bagi mereka yang kuliah.
Setelah saya cari tahu di internet, ternyata acara wisuda itu gak wajib dan kita tetap bisa dapat ijazah, tanpa perlu mengikuti acara wisuda. Yang penting sudah menyelesaikan semua syarat kelulusan.
Namun, saat saya bahas hal ini dengan para petinggi di kampus saya (read : saya chat pribadi dekan saya) mengenai saya yang ingin mengundurkan diri dari mengikuti acara wisuda dan berharap uang yang saya bayarkan mendapat refund, ya setidaknya setengah persen saja tidak masalah bagi saya.
Baca juga : Muda dan Cepat, No Drama Kampus. Begini Cara Unduh Transkrip Nilai dari Sistem Informasi Akademik
Tapi, saya malah mendapat jawaban, “acara wisuda buat syarat mendapat ijazah.” Tentu saja itu tidak benar sama sekali. Kenyataannya saat acara wisuda kampus selesai, saya tidak mendapatkan ijazah. Kampus saya akan memberikan ijazah setelah 3 bulan kelulusan.
Hal Menyebalkan yang Biasanya Terjadi Pada Wisuda
1. Ikut, Gak Ikut, Tetap Wajib Bayar Wisuda !
Ikut gak ikut wajib bayar. Pihak kampus tentu tidak ingin nombok hanya karena ada satu atau dua gelintir manusia yang gak mau ikut wisuda. Biaya wisuda sudah dibagi rata setiap mahasiswa tanpa terkecuali, tanpa alasan apa pun.
Memang mereka harus peduli pada mahasiswa yang gak punya biaya? Yang penting acara wisuda yang penuh cuan harus berhasil tanpa hambatan. Sebagai mahasiswa rantauan yang membiayakan uang kuliahnya sendiri, mengikuti wisuda sama halnya seperti memakan buah simalakama. Dimakan babak belur, gak di makan sakit.
Dimakan babak belur, tentu saja karena ongkos membawa orang tua ke tanah rantauan untuk menghadiri acara wisuda, tidak kalah menguras kantong. Ditambah lagi semua perlengkapan wisuda yang harus dibeli. Gak dimakan sakit hati, tentu saja, tidak semudah itu untuk mengikhlaskan uang jeri payah yang raib begitu saja.
Ya, bagi saya acara wisuda memang tidak penting, tapi bukan berarti saya berharap acara wisuda dihapuskan mengingat acara wisuda bagi beberapa orang merupakan hal yang penting dan sakral.
Namun, ada baiknya jika kesakralan wisuda tidak dimanfaatkan oknum-oknum kampus yang sedang mencari cuan. Memangnya tidak bisa ya acara wisuda diadakan secara sederhana saja? Kan gak semua mahasiswa itu dari keluarga kaya.
Apa gak kasihan saya kaum menengah yang nyari uang susah banget? Jungkir balik cari uang cuma buat sehari doang? Gak perlu tuh sewa gedung yang harganya fantastis yang nyaris buat kantong mahasiswanya jebol.
Buat kalian yang belum memutuskan buat ikut perayaan wisuda, mending pikirkan hal ini sebelum memutuskan ikut wisuda, jangan sampe nyesel sesudahnya … oke semoga bermanfaat.
Leave a Reply