Novel 172 Days menceritakan kisah cinta almarhum Ameer Azzikra dan Nadzira Shafa. Film ini juga diadaptasi dari sebuah novel karya Nadzira Shafa yang berisikan tentang pertemuan pertama kali antara Zira dan Ameer.
Akhirnya film adaptasi novel karya Nadzira Shafa ini diangkat ke layar lebar. Bahkan sudah bisa ditonton di seluruh bioskop Indonesia. Penasaran dengan reviewnya? Bisa cek selengkapnya di bawah ini.
Review 172 Days (2023)
172 days hadir sebagai film Indonesia bergenre religi yang berbeda dari film religi lainnya. Salah satu kehebatan dari 172 Days ini adalah mampu memvisualisasikan kisah nyata dari almarhum Ameer Azzikra dan Nadzira Shafa dengan cara yang indah dan haru.
Kisahnya berawal dari Nadzira Shafa yang hanya bisa merasakan 172 hari kenangan hidup yang paling berkesan dengan pujaan hatinya. Sebelum akhirnya, Ameer harus meninggalkan Zira selama-lamanya.
Apalagi kisah nyata romansa antara Ameer Azzikra dan Nadzira Shafa terangkum dalam sebuah buku berjudul 172 Days yang ditulis oleh Nadzira Shafa. Salah satu kekurangan dari film ini adalah pondasi ceritanya yang kurang kokoh. Iya, karena isi dari novel 172 hari dengan yang ada di film itu tidak ada yang diubah sedikit pun.
Walaupun tidak sempurna, film 172 Days ini bagus di berbagai aspek. Pertama, adalah chemistry yang mengagumkan antara Bryan Domani dan Yasmin Napper. Film ini hanya menceritakan Zira dan Ameer. Bahkan para penonton bisa menonton secara fokus karena karakter yang ditampilkan hanya Zira dan Ameer.
172 Days novel juga berhasil membawa suasana para penonton menjadi hanyut akan cerita yang disajikan. Kedua, adalah film ini tidak menggunakan adegan yang berlebihan.
Fakta Film 172 Days
Film ini merupakan pengalaman pribadi dari Zira dengan mantan suaminya yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga. Zira pun mengakui pertama kali menikah dengan Ameer saat berusia 20 tahun. Akhirnya Zira dengan berani menerima Ameer dan melepas masa lajangnya.
Salah satu alasan yang membuat Zira ingin menjadi istri dari Ameer adalah karena beliau orang yang jujur dan dewasa. Selain itu, Ameer juga memiliki wawasan serta cara pandangan yang luas. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa Zira mau dinikahi oleh Ameer.
Selama menjadi istri Ameer, Zira mengakui sudah melewati berbagai cobaan yang banyak sekali. Zira juga mengakui bahwa mental Zira saat itu tidak sedang dalam keadaan yang baik. Bahkan setiap kali ada permasalahan di rumah tangganya harus berakhir dengan kepala dingin.
Saat menjalani usia pernikahan yang menginjak 6 bulan, tiba-tiba sang suami meninggal dunia. Hal ini yang harus diterima oleh Zira untuk melepas kepergian suaminya ke rumah Allah SWT. Zira juga bisa mengambil pelajaran hidup yang didapat dari Ameer adalah tentang penerimaan.
Film ini juga sudah tayang di seluruh bioskop di Indonesia. Bahkan digarap oleh sutradara ternama tanah air yaitu Hadrah Daeng Ratu dengan rumah produksi Starvision. Pertama kali tim 172 Days melakukan syuting pada tanggal 10 Mei 2023. Melalui novelnya, Zira juga tetap menginginkan Almarhum Ameer tetap hidup sampai kapanpun.
Novelnya juga menceritakan tentang bagaimana Ameer memperlakukan istrinya, Zira. Akhirnya Zira menjadi kuat seperti sekarang dan tentang bagaimana Zira berjuang. Jadi, Zira juga berharap bahwa Ameer tetap hidup di hati para pembaca novelnya.
Zira juga menyebutkan bahwa banyak quotes yang ada di novelnya. Selain itu, Zira berkeinginan mendirikan toko khusus serta rencana melakukan kolaborasinya.
Sinopsis Film 172 Days
Film ini menceritakan Nadzira Shafa yang memutuskan berhijrah sebelum menikah. Keduanya dipertemukan oleh taaruf yang diajukan oleh Ameer kepada Zira. Awalnya Zira sempat ragu karena menerima tawaran dari Ameer. Setelah menikah, Zira harus menerima bahwa Ameer menderita infeksi paru-paru dan gangguan liver yang parah.
Ternyata dibalik kisah dari Ameer dan Zira, kamu bisa memetik berbagai hal yang berharga. Kalau penasaran dengan kisah lengkapnya, bisa langsung menonton 172 days aku ikhlas tapi aku rindu hanya di bioskop.
Penulis : Medina Sylvia Riyanto
Leave a Reply