5 Tarian Adat Aceh yang Sering Tampil di Acara Pernikahan Paling Terbaik

Tarian Adat Aceh
Tarian Adat Aceh

Tarian Adat Aceh saat ini tidak hanya ada saat upacara  adat, namun juga di pernikahan. Satu tarian Aceh yang masih populer di Indonesia juga di dunia adalah Tari Saman. 

Tarian ini begitu atraktif sehingga akan membuat orang berdecak kagum ketika sedang melihatnya. Namun, tarian adat Aceh sebenarnya tak hanya saman, masih ada berbagai macam jenis tarian lainnya yang tak kalah populer, misalnya saja seperti tari seudati ataupun ratoh duek.

Tarian Adat Aceh di Acara Pernikahan

Tari Pakarena
Tarian Adat Aceh di Acara Pernikahan

Bagi kamu yang ingin tahu lebih banyak lagi mengenai tarian tradisional Aceh? Maka bisa langsung simak ulasan selengkap berikut ini ya!

1. Tari Saman

Tarian adat Aceh ini sebenarnya sudah sangat mendunia dan seringkali dibawakan di ajang-ajang internasional. Tari saman merupakan salah satu kesenian asli dari suku Gayo yang berada di dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tenggara. Tarian ini juga lebih dikenal kental dengan nuansa Islamnya.

Pada tahun 2011, UNESCO telah menetapkan tari saman sebagai Daftar Warisan Budaya Takbenda. Tari saman tak hanya bisa ditampilkan dalam perayaan adat, namun sering juga dibacakan dalam perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tak ada iringan musik eksternal pada tarian ini.

Baca juga : 5 Tempat Wisata di Idi Rayeuk Aceh Timur

Yang mengiringi tarian ini yaitu suara dan tepuk tangan para penarinya. Saat menari, nantinya akan dipandu oleh syekh yang merupakan pemimpin tari. Tari Saman juga sering dibawakan saat pembukaan acara pernikahan.

2. Tari Seudati

Tarian adat Aceh yang satu ini absen diketahui awalnya dari Kabupaten Pidie dan Aceh Utara. Tari seudati dulunya sering disebut dengan Ratoh yang artinya penceritaan terkait aspek sosial-kemasyarakatan. Asal nama dari seudati yaitu syahadatain, yaitu dua kalimat syahadat.

Fungsi Tari Seudati sebagai salah satu media dakwah yang akan disampaikan melalui kekompakkan dan keindahan gerak. Ciri khas Tari Seudati yaitu heroik, gembira juga telah mencerminkan kebersamaan. Hal ini tentunya tergambar dari gerak tubuh penari saat menari. Tari ini juga sering dibawakan untuk mengiringi pengantin.

Tarian Adat Aceh di Acara Upacara Adat

3. Tari Rateb Meuseukat

Share Di Mari Gan Tarian Tradisional Di Tempat Ente KASKUS
Tarian Adat Aceh – Rateb Meuseukat

Tarian adat Aceh satu ini dikenal bernama Rateb Meuseukat. Ini merupakan tarian yang sering kali disamakan dengan Tari Ratoh Duek juga Tari Saman. Awalnya Tari Saman satu ini dibawakan oleh remaja putri di daerah pesisir lalu berubah menjadi ratoh duek dan  berubah lagi jadi rateb meuseukat.

Rateb meuseukat sebenarnya tumbuh menjadi tarian yang hanya bisa dibawakan oleh para perempuan saja. Minimal jumlah penari yaigi 10 orang hingga tak terbatas. Bahkan, juga telah  dipimpin oleh seorang syekh. Ada juga yang menyebutkan kalau penarinya hanya berjumlah 13 orang, tak boleh kurang dari 10 penari dan berjumlah ganjil.

4. Tari Didong

Tarian adat Aceh yang satu ini dikenal sebagai Tari Didong. Didong sendiri menggabungkan beberapa unsur, diantaranya tari, vokal serta sastra. Kata Didong ini berarti ‘nyanyian sambil bekerja’. Namun juga ada yang mengatakan kalau Tari Didong asalnya sari suara musik, misalnya saja seperti mengatakan ‘din’ dan ‘dong’.

Penari yang telah membawakan tarian ini akan langsung duduk sambil bermain dengan kedua tangan. Kemudian penari ini yang menyanyikan sebuah lagu, lalu seperti Tari Kecak untuk bisa mengepalkan tangan dengan ketukan yang berbeda.

Baca juga : 5 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara yang

Tak ada alat musik yang bisa digunakan pada Tari Didong. Musik ini tentunya hanya keluar dari mulut para penarinya. Tari Didong biasanya juga akan dipentaskan saat ada acara keagamaan juga ajang hiburan.

5. Tari Bines

20 Gambar Tarian Saman Dari Aceh
Tarian Adat Aceh – Bines

Tari Bines merupakan salah satu tarian khas Aceh yang asalnya dari Kabupaten Gayo Lues. Tarian ini juga tujuannya sebagai hiburan. Jumlah penari untuk tarian ini sebenarnya tak ditentukan, tetapi jumlah penarinya harus lebih genap.

Penari Tari Bines sangat berbeda dengan tari Aceh yang lainnya. Mereka juga mengenakan baju lukup, kain sarung kain panjang yang sama. Bahkan, juga ada tata rambut yang tinggi layaknya sanggul, juga beberapa aksesoris hiasan tangan.

Awal gerakan Tari Bines ini lebih lambat kemudian berubah jadi semakin cepat dengan posisi penari yang berdiri. Karena Tari Bines ini sudah memiliki penampilan yang seru, tari ini kemudian dijadikan sebagai salah satu tarian untuk  menyambut para tamu. Atau juga dibawakan dalam acara pesta pernikahan.

Apabila selama ini kamu hanya mengenal tari saman sebagai tarian adat Aceh, sekarang bagaimana? Kamu pasti tahu lebih banyak mengenai jenis-jenis tarian tradisional dari Aceh. Apakah kamu tertarik untuk mempelajari salah satu tarian Aceh tersebut?

Penulis: Novi Ardila