Tips perlindungan ransomware untuk bisnis memang harus mendapatkan perhatian khusus. Hal ini karena dampaknya bisa sangat serius dan menyebabkan kerugian besar. Umumnya, secara besar kasus ransomware menyebabkan bisnis kehilangan data, operasional terhambat, hingga rusaknya reputasi.
Fakta ini mungkin akan mengejutkanmu. Selama 2022 lalu, Indonesia mengalami 1,3 juta kasus ransomware, angka yang tertinggi di ASEAN. Oleh karena itu, perlu sekali tips perlindungan ransomware untuk bisnis, seperti di bawah ini.
Baca juga : Rekomendasi Platform AI Terbaik untuk Desain Grafis, Wajib Punya Nih!
Apa Itu Ransomware?
Ransomware adalah jenis malware yang mengunci data korbannya sehingga tidak bisa mengakses perangkat dan data yang tersimpan di dalamnya. Kebanyakan pelaku akan meminta tebusan agar kamu bisa membukanya kembali.
Hati-hati! Malware satu ini memang bisa langsung menyebar melalui jaringan setelah menginfeksi perangkat di jaringan tersebut, bahkan tanpa interaksi pengguna.
Jadi, kamu wajib memahami bagaimana cara kerja ransomware agar dapat menghindarinya. Begini proses ransomware menyusup ke perangkatmu:
- Pertama, ransomware akan langsung mengakses dan menginfeksi perangkat korban melalui email, phishing, atau cara lain.
- Setelah “umpan termakan”, malware lalu menghubungkan perangkat korban ke server yang dikendalikan oleh si penyerang.
- Dari situlah penyerang memberi perintah untuk mengunci, merusak file, dan meminta tebusan di perangkat korban.
Khawatir bisnismu terkena serangan? Segera lakukan evaluasi keamanan jaringan serta implementasikan ransomware protection.
“Ransomware protection merupakan salah satu perlindungan yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko serangan ransomware.”
Lebih lengkapnya, simak tips perlindungan ransomware untuk membentengi bisnismu.
Tips Perlindungan Ransomware untuk Bisnis
Berikut ini beberapa tips perlindungan ransomware terbaik yang dapat kamu upayakan di kantor:
1. Memasang Software Antivirus di Perangkat Kantor
Perlindungan paling dasar adalah memasang antivirus di semua perangkat kantor, termasuk milik karyawan. Software antivirus mampu mendeteksi dan menghentikan serangan ransomware sebelum sempat merusak data atau mengacaukan jaringan bisnismu.
Syaratnya, antivirus juga harus selalu siap up-to-date agar mengenali jenis ransomware terbaru. Rekomendasi antivirus ransomware untuk perangkat kantormu, yaitu norton, bitdefender, total AV, avira, dan ESET.
2. Menggunakan Firewall yang Kuat
Firewall adalah sistem keamanan yang mengawasi lalu lintas keluar masuk sebuah jaringan. Sumber yang mencurigakan atau berbahaya akan diblokir. Ini semacam lapisan perlindungan tambahan antara perangkat dan jaringan, yang memegang peranan krusial pada keamanan bisnis.
Mengaktifkan firewall yang kuat dapat mencegah malware seperti ransomware masuk ke dalam perangkat kantormu.
3. Mengedukasi Karyawan tentang Bahaya Ransomware
Salah satu langkah penting dalam perlindungan ransomware untuk bisnis di Indonesia adalah mengedukasi karyawan. Pastikan mereka tahu ciri-ciri ancaman ransomware dan cara menghindarinya. Karyawan yang tidak teredukasi dengan baik bisa menjadi kelemahan yang dimanfaatkan penyerang melalui email phising atau taktik lainnya.
Maka dari itu, pemilik bisnis hendaknya memberikan edukasi guna meningkatkan kesadaran karyawan tentang bahaya ransomware.
4. Mengaktifkan Keamanan Email
Menurut survei, penyebab ransomware tersering di bisnis dan organisasi adalah email. Penyerang benar-benar mengelabui karyawan dengan mengirim file dokumen yang tampak normal, seperti Excel atau Word, padahal isinya berbahaya. Oleh karena itu, pertimbangkan solusi keamanan email, seperti:
- Email sandboxing.
- Content control berbasis AI.
- Enkripsi data.
- Filter spam.
5. Menerapkan Kebijakan Akses yang Ketat
Tips perlindungan ransomware selanjutnya yaitu menerapkan kebijakan akses yang ketat untuk mengurangi risiko akses tidak sah ke data-data sensitif bisnismu.
🚫 Jangan pernah membagikan akses penting ke pihak yang tidak punya kewenangan untuk itu.
Pastikan hanya karyawan yang benar-benar membutuhkan data tersebut yang boleh mengaksesnya, dan pada waktu tertentu saja. Cara ini efektif untuk meminimalkan risiko ancaman ransomware ke jaringan bisnismu.
6. Memperbarui Sistem secara Rutin
Patching adalah pembaruan sistem operasi perangkat untuk menambal bug, kerentanan, atau masalah keamanan. Ini berlaku untuk semua jenis perangkat. Jika masih menggunakan sistem versi lama, perangkat kamu mungkin lebih mudah ditembus oleh ransomware jenis baru.
Gunakan layanan IT bersertifikat untuk membantumu melakukan patching karena jumlah perangkat kantor pastinya sangat banyak.
"Patching ini nantinya harus mencakup semua aplikasi bisnis, firmware, dan sistem operasi semua endpoint.”
7. Meminimalkan Akses Remote Perangkat Kantor
Akses remote memang bisa meningkatkan produktivitas bisnis. Akan tetapi, hal ini juga berpotensi menjadi bumerang bagi bisnismu. Secara umum, akses remote akan memberikan celah bagi hacker untuk menyerang jaringan. Jangan sampai ini menjadi pintu masuk ransomware.
Demi mencegah akses remote yang tidak sah, matikan saja fitur ini. Pada saat kamu membutuhkannya, juga bisa gunakan autentikasi multifaktor dan password yang kuat.
8. Menggunakan DNS yang Aman
Saat ini, hybrid working tengah menjadi tren baru. Konsep seperti ini membebaskan karyawan untuk bekerja di kantor, rumah, atau tempat lainnya. Apabila perusahaanmu juga menerapkan hybrid working, maka keamanan DNS menjadi sangat penting sebagai salah satu upaya mencegah ransomware.
Baca juga : Aplikasi Mahasiswa yang Wajib Diinstal, untuk Tunjang Perkuliahan Lebih Cepat!
Kesadaran mengenai ransomware harus ditingkatkan karena ini adalah ancaman siber yang serius dan merugikan. Tingkatkan keamanan jaringan bisnismu dengan mengikuti tips perlindungan ransomware di atas.
Leave a Reply